Wednesday, November 9, 2016

BIODIESEL

Biodiesel adalah bahan bakar motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya ester metil) yang dibuat dari minyak nabati melalui proses trans atau esterifikasi. stilah biodiesel identik dengan bahan bakar murni. Campuran biodiesel (BXX) adalah biodiesel sebanyak XX`% yang telah dicampur dengan solar sejumlah 1-XX %
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkylester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui sepertiminyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Dia merupakan kandidat yang paling dekat untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena ia merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesinsekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktursekarang ini.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama diEropaAmerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
Membuat biodiesel
Pada skala kecil dapat dilakukan dengan bahan minyak goreng 1 liter yang baru atau bekas. Methanol sebanyak 200 ml atau 0.2 liter. Soda api atau NaOH 3,5 gram untuk minyak goreng bersih, jika minyak bekas diperlukan 4,5 gram atau mungkin lebih. Kelebihan ini diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas atau FFA yang banyak pada minyak goreng bekas. Dapat pula mempergunakan KOH namun mempunyai harga lebih mahal dan diperlukan 1,4 kali lebih banyak dari soda. Proses pembuatan; Soda api dilarutkan dalamMethanol dan kemudian dimasukan kedalam minyak dipanaskan sekitar 55 oC, diaduk dengan cepat selama 15-20 menit kemudian dibiarkan dalam keadaan dingin semalam. Maka akan diperoleh biodiesel pada bagian atas dengan warna jernih kekuningan dan sedikit bagian bawah campuran antara sabun dari FFA, sisa methanol yang tidak bereaksi dan glyserin sekitar 79 ml. Biodiesel yang merupakan cairan kekuningan pada bagian atas dipisahkan dengan mudah dengan menuang dan menyingkirkan bagian bawah dari cairan. Untuk skala besar produk bagian bawah dapat dimurnikan untuk memperoleh gliserin yang berharga mahal, juga sabun dan sisa methanol yang tidak bereaksi.

Mengapa minyak bekas mengandung asam lemak bebas?.
Ketika minyak digunakan untuk menggoreng terjadi peristiwa oksidasi, hidrolisis yang memecah molekul minyak menjadi asam. Proses ini bertambah besar dengan pemanasan yang tinggi dan waktu yang lama selama penggorengan makanan. Adanya asam lemak bebas dalam minyak goreng tidak bagus pada kesehatan. FFA dapat pula menjadi ester jika bereaksi dengan methanol, sedang jika bereaksi dengan soda akan mebentuk sabun. Produk biodiesel harus dimurnikan dari produk samping, gliserin, sabun sisa methanol dan soda. Sisa soda yang ada pada biodiesel dapat henghidrolisa dan memecah biodiesel menjadi FFA yang kemudian terlarut dalam biodiesel itu sendiri. Kandungan FFA dalam biodiesel tidak bagus karena dapat menyumbat filter atau saringan dengan endapan dan menjadi korosi pada logam mesin diesel.

Latar Belakang Kebutuhan Biodiesel di Indonesia:
Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak nabati dengan proses metanolisis/etanolisis. Produk-ikutan: gliserin. Atau dari asam lemak (bebas) dengan proses esterifi-kasi dgn metanol/etanol. Produk-ikutan : air Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < 15 ppm. BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX) %-vol solar. Contoh: B5, B20, B100. Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan diesel pada level B2 !.
Keuntungan Pemakaian Biodiesel

  • Dihasilkan dari sumber daya energi terbarukan dan ketersediaan bahan bakunya terjamin
  • Cetane number tinggi (bilangan yang menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar dalam ruang bakar mesin)
  • Viskositas tinggi sehingga mempunyai sifat pelumasan yang lebih baik daripada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin
  • Dapat diproduksi secara lokal
  • Mempunyai kandungan sulfur yang rendah
  • Menurunkan tingkat opasiti asap
  • Menurunkan emisi gas buang
  • Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %
Bahan Baku Biodiesel
Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung pada sumberdaya utama yang banyak terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia mempunyai banyak sumber daya untuk bahan baku biodiesel.
    Beberapa sumber minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku Biodiesel.
    Nama LokalNama LatinSumber MinyakIsi
    % Berat Kering
    P / NP
    Jarak PagarJatropha CurcasInti biji40-60NP
    Jarak KalikiRiccinus CommunisBiji45-50NP
    Kacang SuukArachis HypogeaBiji35-55P
    Kapok / RanduCeiba PantandraBiji24-40NP
    KaretHevea BrasiliensisBiji40-50P
    KecipirPsophocarpus TetragBiji15-20P
    KelapaCocos NuciferaInti biji60-70P
    KelorMoringa OleiferaBiji30-49P
    KemiriAleurites MoluccanaInti biji57-69NP
    KusambiSleichera TrijugaSabut55-70NP
    NimbaAzadiruchta IndicaInti biji40-50NP
    Saga UtanAdenanthera PavoninaInti biji14-28P
    SawitElais SuincencisSabut dan biji45-70 + 46-54P
    NyamplungCallophyllum LanceatumInti biji40-73P
    Randu AlasBombax MalabaricumBiji18-26NP
    SirsakAnnona MuricataInti biji20-30NP
    SrikayaAnnona SquosaBiji15-20NP

Spesifikasi Biodiesel sesuai SNI 04-7182-2006:
NoParameterSatuanNilai
1Massa jenis pada 40 0Ckg/m3850-890
2Viskositas kinematik pada 40 0Cmm2/s(cst)2.3-60
3Angka setana
Min 51
4Titik nyala (mangkok tertutup)0cMin 100
5Titik kabut0cMaks 18
6Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 0C)
Maks no 3
7Residu karbon
Dalam contoh asli
Dalam 10% ampas distilasi

Maks 0.05
Maks 0.30
8Air dan sedimen% volMaks 0.5*
9Temperatur destilasi 90%0cMaks 360
10Abu tersulfatkan% massaMaks 0.02
11Belerangppm-m (mg/kg)Maks 100
12Fosforppm-m (mg/kg)Maks 10
13Angka asammg-KOH/gMaks 0.8
14Gliserol bebas% massaMaks 0.02
15Gliserol total% massaMaks 0.24
16Kadar ester alkil% massaMaks 96.5
17Angka iodium% massa 9g-I2/100 g)Maks 115
18Uji Helphen
Negatif
catatan: *dapat diuji terpisah dengan ketentuan kandungan sedimen maksimum 0.01% vol
Spesifikasi  solar sesuai SK Dirjen Migas No.. 3675K/24/DJM/2006:
NoKarakteristikUnitSuperReguler
1Berat jenis pada suhu 15 0Ckg/m3820-860815-870
2Viskositas kinematik pada suhu 40 0Cmm2/s2.0-4.52.0-5.0
3Angka setana / indeks
≥51/48≥48-45
4Titik nyala 40 0C0C≥55≥60
5Titik tuang0C≤18≤18
6Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 0C)
≤kelas 1≤kelas 1
7Residu karbon% massa≤0.30≤30
8Kandungan airmg/kg≤500≤50
9T90/950C≤340/360<370
10Stabilitas oksidasig/m3≤25-
11Sulfur%m/m≤0.05≤0.35
12Bilangan asam totalmg-KOH/g≤0.3≤0.6
13Kandungan abu%m/m≤0.01≤0.01
14Kandungan sedimen>%m/m≤0.01≤0.01
15Kandungan FAME%m/m≤10≤10
16Kandungan metanol dan etanol%v/vTak terditeksiTak terditeksi
17Partikulatmg/l≤10-
*) SK Dirjen Migas No. 3675/24/DJM/2006 memperbolehkan penambahan bioetanol sampai dengan 10% (v/v)


SEMOGA BERMANFAAT

No comments:

Post a Comment