Pengeringan
adalah penghidratan, yang berarti menghilangkan air dari suatu bahan. Tujuannya
untuk menurunkan kadar air bahan sehingga bahan menjadi lebih awet, mengecilkan
volume bahan sehingga memudahkan dan menghemat biaya pengangkutan, pengemasan
dan penyimpanan. Oleh karena itu, teknik pengeringan sangat penting dalam
produksi sediaan farmasi untuk menjaga mutu sediaan. Ada dua metode
pengeringan, yaitu pengeringan alami dan pengeringan buatan. Pemilihan metode
pengeringan didasarkan pada kualitas hasil akhir yang diinginkan, sifat bahan
dasar dan biaya.
Salah satu
cara dalam pengeringan buatan adalah pengeringan dengan menggunakan alat spray
dryer. Spray dryer adalah unit peralatan untuk memproduksi tepung atau bubuk
dari bahan cair yang disemprotkan (hingga membentuk partikel halus) ke dalam
ruang yang telah dialiri udara panas. Spray dryer merupakan perlatan non
standar, karena itu haus dirancang sesuai sifat fisika, sifat kimia, kapasitas
output, dan persyaratan lainnya, artinya makin lengkap data yang diketahui maka
makin optimum perencanaan peralatan dimaksud. Bahan yang digunakan dalam
pengeringan spry drying dapat berupa suspensi, dispersi maupun emulsi.
Sementara produk akhir yang dihasilkan dapat berupa bubuk, granula maupun
aglomerat. Susu maupun kopi bubuk merupakan produk yang menggunakan proses
pengeringan metode spray drying.
Prinsip
dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan dikeringkan
dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan dengan udara
pengering yang panas. Udara panas akan memberikan energi untuk proses penguapan
dan menyerap uap air yang keluar dari bahan. Spray dryer menyemprotkan cairan
melalui atomizer. Cairan tersebut akan dilewatkan ke dalam aliran gas panas
dalam sebuah tabung. Akibatnya, air dalam tetesan bisa menguap dengan cepat dan
yang tertinggal hanyalah serbuk atau bubuk yang kering. Langkah selanjutnya
adalah memisahkan serbuk dari udara yang mengangkutnya. Pemisahan ini dilakukan
oleh separator atau kolektor serbuk.
Secara umum
proses pengeringan dengan metode spray drying melalui 5 tahap :
1.
Penentuan konsentrasi
Konsentrasi
bahan yang akan dikeringkan harus tepat, kandungan bahan terlarut 30% hingga
50%. Jika bahan yang digunakan sangat encer dengan total padatan terlarut yang
sangat rendah maka harus dilakukan pemekatan terlebih dahulu melalui proses
evaporasi. Jika kadar air bahan yang akan dikeringkan terlalu tinggi maka
proses spray drying kurang maksimal dimana bubuk yang dihasilkan masih
mengandung kadar air yang tinggi. Selin itu juga menyebabkan kebutuhn energi
yang tinggi dalam proses pengeringan.
Perbandingan
konsumsi energy yang akan dibutuhkan sesuai dengan Total Solid (konsentrasi)
feed (bahan) yang masuk ke dalam spray drying:
-
10 % = 23.650 kJ/kg powder
- 40% =
3.970 kJ/kg Powder
-
20% = 10.460 kJ/kg
powder
– 50% = 2.680 kJ/kg powder
-
30% = 6.170 kJ/kg powder
2.
Atomization
Bahan yang
akan dimasukkan dalam alat spray drier harus dihomogenisasikan terlebih dahulu
agar ukuran droplet yang dihasilkan seragam dan tidak terjadi penyumbatan
atomizer. Homogenisasi dilakukan dengan cara pengadukan. selanjutnya bahan
dialirkan kedalam atomizer berupa ring/wheel dengan lubang-lubang kecil yang
berputar. Atomization merupakan proses pembentukan droplet, dimana bahan cair
yang akan dikeringkan dirubah ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih
halus. Tujuan dari atomizer ini adalah untuk memperluas permukaan sehingga
pengeringan dapat terjadi lebih cepat. Pada Industri makanan, luas permukaan
droplet setelah melalui atomizer adalah mencapai 1-400 mikrometer.
3.
Kontak droplet dengan udara pengering
Pada
sebagian besar spray dryer, nozzle (atomizer) tersusun melingkar. Dan pada
tengahnya disemprotkan udara panas bertekanan tinggi dengan suhu mencapai 300
0C. Udara panas dan droplet hasil atomisasi disemprotkan ke bawah. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya kontak antara droplet dengan udara panas sehingga
terjadi pengeringan secara simultan.
4.
Pengeringan droplet
Adanya
kontak broplet dengan udara panas menyebabkan evaporasi kadungan air pada
droplet hingga 95% sehingga dihasilkan bubuk. Bubuk yang telah kering jatuh ke
bawah drying chamber (ruang pengering) yang berukuran tinggi sekitar 25 m dan
diameter 5 m. dari atas chamber hingga mencapai dasar hanya memerlukan waktu
selama beberapa detik.
5.
Separasi
Udara hasil
pengeringan dipisahkan dengan pengambilan udara yang mengandung serpihan
serbuk dalam chamber, selanjutnya udara akan memasuki separator. Udara hasil
pengeringan dan serpihan serbuk dipisahkan dengan menggunakan gaya
sentrifulgal. Selanjutnya udara dibuang, dan serpihan bahan dikembalikan dengan
cara di blow sehingga bergabung lagi dengan produk dalam line proses.
Instrumen
Spray Dryer
- Atomizer
Atomizer
merupakan bagian terpenting pada spray drier dimana memiliki fungsi untuk
menghasilkan droplet dari cairan yang akan dikeringkan. Droplet yang terbentuk
akan didistribusikan (disemprotkan) secara merata pada alat pengering agar
terjadi kontak dengan udara panas. Ukuran droplet yang dihasilkan tidak boleh
terlalu besar karena proses pengeringan tidak akan berjalan dengan baik.
Disamping itu ukuran droplet juga tidak boleh terlalu kecil karena menyebabkan
terjadinya over heating.
- Chamber
Chamber
merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet
cairan yang
dihasilkan oleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak udara
panas dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk. Bubuk
yang terbentuk akan turun ke bagian bawah chamber dan akan dialirkan dalam bak
penampung.
- Heater
Heater
berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai pengering. Panas
yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik bahan, ukuran droplet
yang dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang digunakan diatur
agar tidak terjadi over heating.
Cyclone
berfungsi sebagai bak penampung hasil proses pengeringan. Bubuk yang dihasilkan
akan dipompa menuju Cyclone.
- Bag Filter
Bag
Filter berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara setelah digunakan
pengeringan dengan bubuk yang terbawa setelah proses.
Faktor yang
perlu mendapat perhatian dalam sistem Spray Dryer adalah ruang pengeringan yang
umumnya berbentuk siklon, yakni hendaklah memilih material siklon yang tepat,
kehalusan permukaan dinding bagian dalam siklon yang memenuhi syarat termasuk
dimensi dan sebagainya, sehingga tidak menghambat kelangsungan proses
pengeringan seperti bahan dapat mengalir turun tanpa hambatan, waktu
pengeringan yang cukup, separasi udara dengan bahan dapat berlangsung secara
sempurna, dan sebagainya.
Parameter
kritis spray drying
- Suhu pengering yang masuk :
Semakin tinggi suhu udara yang digunakan untuk pengeringan maka proses
penguapan air pada bahan akan semakin cepat, namun suhu yang tinggi
memungkinkan terjadinya kerusakan secara fisik maupun kimia pada bahan
yang tidak tahan panas.
- Suhu pengering yang keluar :
Suhu pengering yang keluar mengontrol kadar air bahan hasil
pengeringan (bubuk) yang terbentuk.
- Viskositas bahan (larutan) yang
masuk : Viskositas bahan yang akan dikeringkan mempengaruhi partikel yang
keluar melalui nozel. Viskositas yang rendah menyebabkan kurangnya energi
dan tekanan dalam menghasilkan partikel pada atomization.
- Jumlah padatan terlarut :
Jumlah padatan terlarut pada bahan yang masuk diatas 30% agar ukuran
partikel yang terbentuk tepat.
- Tegangan permukaan : Tegangan
permukaan yang tinggi dapat menghambat proses pengeringan, umumnya untuk
menurunkan tegangan permukaan dilakukan penambahan emulsifier. Emulsifier
juga dapat menyebabkan ukuran partikel yang keluar dari nozzle lebih kecil
sehingga mempercepat proses pengeringan.
- Suhu bahan yang masuk :
Peningkatan suhu bahan yang akan dikeringkan sebelum memasuki alat akan
membawa energi sehingga proses pengeringan akan lebih cepat.
- Tingkat volatilitas bahan
pelarut : bahan pelarut dengan tingkat volatilitas yang tinggi dapat
mempercepat proses pengeringan. Namun dalam prakteknya air menjadi
pelarrut utama dalam bahan pangan yang dikeringkan.
- Bahan dasar nozzle umumnya
terbuat dari stainless steel karena tahan karat sehingga aman dalam proses
penggunaannya.
Kelebihan
sistem Spray drying
- Kapasitas pengeringan besar dan
proses pengeringan terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Kapasitas
pengeringan mencapai 100 ton/jam.
- Tidak terjadi kehilangan
senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma)
- Cocok untuk produk yang tidak
tahan pemanasan (tinggi protein)
- Memproduksi partikel kering
dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta sifat-sifat lain yang dapat
dikontrol sesuai yang diinginkan
- Mempunyai kapasitas produksi
yang besar dan merupakan system kontinyu yang dapat dikontrol secara
manual maupun otomatis
Kekurangan
sistem Spray Drying
- Memerlukan biaya yang cukup
tinggi
- Hanya dapat digunakan pada
produk cair dengan tingkat kekentalan tertentu
- Tidak dapat diaplikasikan pada
produk yang memiliki sifat lengket karena akan menyebabkan penggumpalan
dan penempelan pada permukaan alat
No comments:
Post a Comment